Senin, 17 September 2018

PRODUK UNGGULAN


KEBUNG TIRAI





Pada umumnya rumah adat Lampung berbentuk panggung. Hamir 90 persen bahan yang digunakan pun menggunakan kayu. Namun, tidak semua suku Lampung membuat rumah jenis panggung untuk huniannya. Namun, nilai-nilai filosofis akan sebuah bangunan bernama rumah adat masih dipegang teguh oleh suku Lampung di Pekon Tanjung Kerta yang merupakan suku Lampung Sai Batin. Pada umumnya rumah disini berbentuk layaknya rumah-rumah di perkampungan yang biasa kita jumpai. Sekilas kita belum merasakan denyut budaya Lampung. Namun, saat upacara adat dilakukan, nuansa Lampung-nya begitu terasa. 


Dalam sebuah upacara adat suku Lampung. Sebuah bangunan memiliki peranan yang begitu penting. Selain sebagai sarana untuk berlindung diri, juga sarat akan nilai budaya. Seperti, saat upacara Nayuh beberapa waktu lalu. Gedong Dalom yang merupakan “istana” raja, begitu memiliki peranan yang amat penting dan sakral. Gedung Dalom ini merupakan rumah penyimbang (pimpinan) suku Lampung disini yang menggunakan adat Saibatin. 


Pada umumnya rumah adat Lampung berbentuk panggung. Hamir 90 persen bahan yang digunakan pun menggunakan kayu. Namun, tidak semua suku Lampung membuat rumah jenis panggung untuk huniannya. Namun, nilai-nilai filosofis akan sebuah bangunan bernama rumah adat masih dipegang teguh oleh suku Lampung di Pekon Tanjung Kerta yang merupakan suku Lampung . Pada umumnya rumah disini berbentuk layaknya rumah-rumah di perkampungan yang biasa kita jumpai. Sekilas kita belum merasakan denyut budaya Lampung. Namun, saat upacara adat dilakukan, nuansa Lampung-nya begitu terasa. 

Dalam sebuah upacara adat suku Lampung. Sebuah bangunan memiliki peranan yang begitu penting. Selain sebagai sarana untuk berlindung diri, juga sarat akan nilai budaya. Seperti, saat upacara Nayuh beberapa waktu lalu. Gedong Dalom yang merupakan “istana” raja, begitu memiliki peranan yang amat penting dan sakral. Gedung Dalom ini merupakan rumah penyimbang (pimpinan) suku Lampung disini yang menggunakan adat Saibatin. 


Gedung Dalom memiliki beberapa bagian yang digunakan dalam sebuah pesta adat. Namun, bagian yang paling meriah adalah ruang tengah. Pada bagian ruang tengah ada sebuah singgasana yang digunakan untuk duduk raja dan ratu. Sementara para tamu agung duduk di lantai yang telah alaskan tempat duduk bantalan. Sementara disana ada talam becukut (talam berkaki) yang dipenuhi dengan aneka makanan tradadisional Lampung.

Pada bagian dindingnya dihiasi dengan kebung (semacam hordeng dengan bentuk segiempat). Kebung ini memiliki simbol yang berbeda-beda. Jika kebungnya berwarna dominan putih itu artinya milik Suttan (pimpinan tertinggi). Sementara untuk para saibatin memiliki corak segitiga yan berbasangan keatas dan kebawah dengan dominan warna merah. Namun, beberapa garis lainnya pada bagian kebung ada warna hitam, kuning dan putih. Kebung-kebung ini memenuhi Gedung Dalom yang digunakan pada saat pesta adat ini.

Pada bagian atas kebung, ada kaghedaian. Kaghedaian ini merupakan kain tradisonal aneka warna dan corak yang ditaruh pada bambu panjang diatas kebung. Jika kebung memenuhi Gedung Dalom, lain halnya dengan kaghedaian yang hanya memenuhi ruang tengah, tempat berlangsungnya pesta adat. Ada dua lapisan kaghedaian. Ini menunjukkan pada dalam kehidupan ada pimpinan dan yang dipimpin. Kain-kain tradisional ini haruslah kain panjang dengan motif yang beda-beda.

Sementara itu, bagian atas dari kaghedaian itu terdapat tikhai. Thikai ini dipasang pada bagian dinding paling atas dalam Gedung Dalom. Tikhai ini berbentuk segitiga memanjang dengan bulatan-bulatan kecil semacam manik-manik. Pada umumnya tikhai ini berwarna merah, hitam dan putih. Tikhai ini memiliki pernanan yang cukup penting. Hampir dalam setiap prosesi acara adat maupun kecil, tikhai hampir dipastikan hadir.

Bagian lain yang memiliki bagian cukup penting yakni Lalokhogkh. Lalokhogkh ini merupakan kain segiempat yang dipasang pada langit-langit Gedung dalom. Seperti halnya kebung yang memiliki beberapa warna dan simbol yang berrragam. Warna putih merupakan warna yang dimiliki oleh Suttan. Sementara Lalokhogkh yang berwarna dominan merah bercampur hitam, kuning dan putih biasanya dimiliki oleh para saibatin. 


Bagian lainnya dalam Gedung Dalom yakni Bulub Sangai. Tiang penyangga yang berdiri tegak diantara kebung pada bagian tengah gedung dalom. Bulub Sangai berwarna putih menandakan itu milik suttan. Sedangkan yang berwarna kuning miliki pangiran maupun dalom.

Seperti halnya pada bagian dalam, pada bagian luar Gedung Dalom juga dipenuhi dengan kebung yang menutupi keseluruhan Gedung Dalom.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar